Selasa, 09 Januari 2018

MY WORD

Awan merah berpadu jingga melengkung membentang langit,
Mengitari angkasa seolah akan mengakhiri cerita pahit
Menjadi saksi bisu akan ilusi buatan
Untuk insan yang menjadi pemeran utama dalam setiap kisah.

Kata demi kata kulantunkan
Seakan melepas resah Manahan gundah
Waktu sangat kejam, merampas semuanya
Secarik pikiran seakan menertawakan kisah ini
Pergi …. Pergilahhh Tuan
Hanya kata itu yang selalu aku pikirkan
Sesak rasa akan kepedihan
Dibalut Rindu yang berkepanjangan

Bagaimana bisa, rasa ini seolah egois
Ingin mengambil semuanya, padahal ia sendiri terlukai
Detik setiap menit dan menit setiap jam terus berlalu
Sama halnya setiap kisah pasti akan berakhir
Entah kapan rasa ini akan berlanjut
Haruskah ku melupakan atau menyimpan
Aku sangat ingin berteriak, memanggil namamu Tuan
Berharap kau rasa apa yang aku rasakan
Dan mengerti apa yang ku rasakan saat ini

Langit kita sama bukan ?
Tapi mengapa kau tidak bisa mendengar apa yang kukatakan
Haruskah aku berteriak langsung pada hatimu
Tidak, kurasa kau tidak akan peduli
Karena hatimu sedang berbahagia
Kau kembali hanya saat hatimu lelah, bukan begitu?
Jika iya, aku berharap Tuhan membuat hatimu Letih setiap waktu
Agar Kau kembali dan ilusiku ini memberi penjelasan
Bahwa aku memang benar sedang bermimpi atau tidak



-mutiaraarmeydia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KATA SENJA

Warna warni mu melingkari aksaraku Perpaduan hitam dan putih menyerupai aurora nan indah Mataku menatap dalam, mulutku melengkungkan senyu...